Friday, November 4, 2011

Rintihan Hati



arah cahaya itu makin gelap,
makin kelam,
makin menyesakkan dada,
dia terduduk kaku,
senyap tidak berbahasa,

hirup pikuk yang berdesing di telinga,
sedikit pun tidak diendahkan,
hanya pautan kalimahn-Nya yang menjadi teman.

kala itu,
kesabaran yang terlalu perit diuji,
walau yakin masa pasti bertamu,
mujahadah itu terasa pahit sekali,
sepahit kopi tanpa gula,
seperit jari dihiris pisau.
dia tertunduk pilu,
pohonnya meninggi dengan harapan,
pimpinan Ilahi yang dipinta,
agar kesabaran dipertingkat,
agar kekuatan dipinjamkan,
dunia ini fatamorgana,
yang cantik selalu diimpi,
yang indah kepingin untuk dikecapi,
yang manis mahu dimiliki,
tetapi
semua itu tidak kekal,
tidak selamanya wujud,
tidak selamanya bersama,

sekali dirimu dilukai,
segunung kebahagian akan mengiringimu,
sekali dirimu tidak disayangi,
pandanglah sekelilingmu,
insan-insan yang memberikan sepenuh perhatian kepadamu.
bersabarlah,

sedikit sahaja lagi,
bukan tuhanmu tidak mengendahkanmu,
cuma belum tiba kesesuaian masa,
belum muncul kesesuaian rusukmu,
belum menjelma pembimbing tahajudmu,

sabar memang perit,
tetapi
Janji tuhanmu itu pasti,
setiap keperitan ada manisnya,
ada kebahagiaan,
bersabarlah,
masamu akan tiba,
jika tidak di sini,
pasti di sana!


till now pen off
:::sayerpunyerbelogler:::


hazahasan

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...